Sepeda kini menjadi salah satu alat transportasi yang banyak digunakan oleh semua orang dari berbagai kalangan usia. Tak hanya sebagai alat transportasi, sepeda pun menjadi salah satu hobi yang banyak digemari bahkan sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat kota. Selain penggunaannya yang praktis, hemat, dan menyehatkan, menggunakan sepeda menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi dan kemacetan.
Namun, terdapat perbedaan fungsi pada jenis sepeda yang digunakan. Beragamnya jenis sepeda disesuaikan dengan kondisi jalur. Berikut perbedaan jenis dan fungsi pada sepeda gunung dan sepeda lipat.
Sepeda Gunung (Mountain Bike)
Sepeda gunung juga dikenal sepeda Mountain Bike atau MTB. Sesuai dengan namanya, jenis sepeda ini digunakan untuk bersepeda di jalur pegunungan. Tak hanya di jalur pegunungan, sepeda gunung pun dapat digunakan di jalur tunggal, jalan kebakaran, dan permukaan tak beraspal lainnya. Medan bersepeda gunung umumnya memiliki bebatuan, akar, tanah yang gembur, dan tanjakan yang curam.
Sepeda ini dilengkapi suspensi yang nyaman digunakan sehingga akan terasa ringan digunakan apabila melewati jalanan yang kasar. Ukuran dari tapak bannya pun biasanya cukup besar. Tak hanya itu, sepeda gunung dilengkapi dengan ulir ban yang bergerigi, seperti ban pada motor trail. Hal itu bertujuan agar pengendara dapat menyeimbangkan sepeda saat berada di jalanan yang licin dan berlumpur sehingga butuh daya cengkeram yang lebih kuat. Berikut perbedaan jenis sepeda gunung sesuai dengan fungsinya.
1. Sepeda Full Suspension (Cross Country)
Sepeda full suspension atau sepeda gunung MTB XC memiliki suspensi pada framenya yang berfungsi meredam benturan. Tak hanya itu, konstruksi sepeda ini lebih cocok dipakai pada track offroad menengah hingga jalan yang ekstrem. Namun, sepeda ini kurang cocok untuk medan yang halus disebabkan bobotnya yang relatif lebih berat karena penambahan perangkat suspensi di frame.
2. Sepeda MTB All Mountain (AM).
Sesuai dengan namanya, All Mountain, sepeda ini dapat digunakan pada berbagai track pegunungan. Sepeda ini dirancang untuk mengutamakan bagi pengendaranya. Mulai dari tanjakan hingga hingga turunan off road. Selain itu, sepeda AM ini memiliki travel fork/suspensi depan yang berukuran antara 140-160 mm sehingga dapat melintas jalan off road berbatu.
3. Sepeda Downhill
Sepeda downhill pada umumnya berukuran besar agar terlihat lebih kokoh. Sepeda ini didesain untuk melibas turunan, seperti perbukitan dan menuruni gunung dengan kecepatan tinggi. Selain itu, suspensi yang digunakan memiliki travel yang besar hingga 200 mm. Hal ini memungkinkan sepeda downhill dapat mendarat mulus dari ketinggian lompatan 2 meter atau lebih. Namun, sepeda ini tidak disarankan untuk digunakan di jalanan mulus seperti perkotaan karena penggunaannya tidak sesuai dan tidak efisien.
Sepeda Lipat
Sesuai dengan namanya, sepeda lipat tentu dapat dilipat sehingga bisa dimasukkan ke dalam kendaraan umum, sedangkan sepeda gunung tidak dapat dilipat. Sepeda lipat memiliki diameter roda yang kecil, tujuannya untuk mendukung portability–mampu menyesuaikan di area tertentu. Biasanya roda berukuran sekitar 16 inchi, 20 inchi atau bahkan lebih kecil.
Apabila dilihat dari segi mekanika perpindahan kecepatan, sepeda lipat lebih tepat digunakan pada jalanan perkotaan. Selain fleksibel dapat dilipat dan dibawa-bawa dalam kendaraan umum, sepeda ini memiliki kecepatan yang disediakan yang biasanya hanya 6 tingkatan dengan chainring tunggal ekstra besar. Akan tetapi, sepeda lipat kurang cocok digunakan di area jalanan yang menanjak.
0 Comments